Awalnya ku kira gadis itu hanya
sendiri, ternyata ada sosok pemuda yang sangat mencintainya dan karena
lamaranku sehingga dengan berat hati dia memutuskan untuk merelakan gadis itu.
Betapa kejam kurasa diri ini. Padahal kemarin aku dengannya baik-baik saja
seakan tidak ada masalah apa-apa. Belakangan baru ku ketahui melalui sahabatnya
bahwa gadis itu merasa di tekan dan entah siapa yang menekannya?. Padahal aku
hanya berniat baik untuk menjadikan gadis itu pendamping hidupku dan
membahagiakannya, tapi kenapa sosok Zainuddin muncul di kisah ini di saat
lamaran sudah di putuskan.
Sekali lagi seandainya dari awal aku
tahu bahwa gadis itu sudah ada yang punya aku tidak akan melamarnya, terima
kasih 5064tku atas kebohongan yang sempurna ini, pantas ku tatap Hayati
tersenyum di balik kesedihan yang mendalam, hal itu mulai ku rasakan saat
Suscapin di kantor KUA kemarin. Hayati seakan bergerak atas dasar keterpaksaan
yang tidak bisa ia lawan, sesekali ku tatapnya penuh ketidak berdayaan dan ia
pergi tak melanjutkan prosesi suscapin tersebut dengan alasan ada hal penting
di perkuliahannya dan tinggal aku sendiri bersama pasangan-pasangan yang lain
yang penuh kebahagiaan tapi tidak berlaku denganku, hingga tersisa aku dan
bangku kosong di sampingku. Jujur aku saat ini merasa telah menjadi orang
paling kejam sedunia.
Aku sedikit paham tentang IT, lewat
teknologi jalur hitam sehingga aku menjadi tahu semuanya. Tanpa sadar sosok
Zainuddin dalam kisah ini sudah cukup akrab denganku lewat sosmed siluman yang
ku miliki, semua telah ku ketahui tanpa ia tahu identitasku, yang jelas kini
aku terlanjur menjadi sosok Azis yang sebenarnya sangat aku benci dan tidak ada
satupun manusia di muka bumi ini yang bercita-cita dan bermimpi menjadi sosok
itu. Sedih mendengar kisahnya seakan kisah itu Copy Paste dari kisahku di masa
lalu, tidak ada bedanya dan aku tahu rasanya jadi Zainuddin, dari itu aku
menganggap diri ini manusia paling kejam. kalimat itu selalu ku ulang-ulang
karena seakan aku sangat tidak memaafkan posisiku saat ini sebagai perampas
kebahagiaan mereka.
Yang ku tahu saat ini ialah hati
Hayati kini menangis dengan keadaan yang kubuat. Apa yang harus ku perbuat?
undanganku telah tersebar. Jujur saat menulis kisah ini pun mata ini
berkaca-kaca seakan tidak terima dengan keadaan dimana sosok paling ku benci
kini ku perankan. Entah bagaimana kisah ini ku lanjutkan ke depannya...
Sepenggal kalimat Zainuddin yang
membuatku tak bisa memaafkan diri ini: "Jika mau berbicara tentang
perasaanku saat ini, aku tak tahu lagi seperti apa perasaanku saat ini.. Hanya
bisa sabar dan ikhlas..." kata Zainuddin yang mengingatkanku di masa
lalu saat aku sendiri yang merasakannya.
Lewat beberapa postingannya
menunjukkan kegalauan yang aku sendiri tahu dan bodohnya aku yang membuatnya
seperti itu sehingga aku seakan tidak bisa memaafkan diri ini sendiri,..
Melalui akun silumanku
sehingga ku tahu isi hatinya saat ini, bercerita panjang lebar hingga semuanya
terkuak, aku yang sudah terlanjur menjadi Azis yang telah merampas Hayati dari
tangan Zainuddin. Mereka berdua saling menunggu KEAJAIBAN dan ketiadaanku
adalah keajaiban itu sendiri...
Di suatu hari mereka berdua membuat
status yang sama seiring senada "Will be
waiting!" dan aku yang terlanjur menjadi Azis tertampar
menyaksikan kalimat singkat itu...
Aku merenung dan tersadar tatkala
tempo hari duduk di singgahsana pelamina laksana Raja dan Ratu sehari. Ketika
hari yang seharusnya menjadi hari terbahagia, momentum dimana saat itu
rombongan sahabatnya datang dan yang ku dengar bukan kalimat "Selamat
yach atas pernikahannya, semoga menjadi Sakinah Mawaddah dan Warahma... dan
cepat di beri momongan?!" akan tetapi kalimat yang ku dengar "Yang
tabah yach?" "Yang sabar yach?". Hingga para sahabatnya
tersebut bergantian memeluknya dengan isak tangis yang tak bisa mereka tahan.
Siapa tidak terenyuh terpukul mendengar kalimat-kalimat itu?
Suasana bahkan mulai pecah
dan Hayati yang berada di sampingku saat itu tak bisa lagi membendung butiran
bening yang tertumpah jatuh membasahi pipinya tatkala sosok Zainuddin datang
dan ternyata ikut dengan rombongan para sahabatnya, hingga ia berdiri dan
menyalami kami hingga ia pulang dengan menahan tangisnya. Hujan begitu deras
meramaikan hari itu. Betapa bersalahnya aku ketika melihat hari pelaminan yang
seharusnya penuh rasa syukur dan senyum tawa bahagia, seketika berubah menjadi
tangis dan kekecewaan. ku tatap mata Hayati yang sayup melirik keluar seakan
enggan melihat Zainuddinnya pergi dan menghilang membawa luka dan tangis di
persandingan kami.
Tak ada satupun Manusia di dunia ini
yang bercita-cita merampas kebahagiaan seseorang. Tak ada satupun manusia yang
menginginkan dan memimpikan kisah seperti ini. Jujur akupun tak pernah berniat
untuk berada di posisi seperti ini. Dalam hati yang terdalam penuh rasa bersalah...
aku meminta maaf! yang sebelumnya tidak tahu
perihal CINTA kalian, KONSEP MASA DEPAN yang kalian rencanakan telah terkubur karena
kehadiranku...
Dalam hati yang terdalam...
#CatatanAzis091216
Tidak ada komentar:
Posting Komentar