Sabtu, 06 Mei 2017

Sepotong Semangka


   Hari ini adalah hari paling bahagia bagi sahabatku. Mengapa tidak? karena hari ini juga Sahabatku Syahrial Putra Buyung Chaniago telah resmi menjadi suami dari rekan kerjaku juga, Yakni Nurjannah yang biasa di sapa Nana. Ada hal yang membuatku Bahagia dan Sedih dalam waktu bersamaan ketika menginjakkan kaki di Gedung pernikahan yang di gelar oleh kedua mempelai ini. Hal yang membuatku bahagia adalah di Gedung ini pula setahun silam aku juga berdiri dengan bangga bersama wanita yang ku cintai tepat dimana sahabatku Rial berdiri bersama Istrinya saat ini, dan Hal yang mebuatku sedih ialah kisahku itu sudah tiada dan akan berakhir di meja hijau setelah Ramadhan nanti karena Penghianatan orang yang ku sayang telah menggores luka di mukaku.

   Hampir saja peristiwa sakrar ini ku lewati karena pukul 07:30 malam aku sudah bersiap-siap untuk berangkat ke acara tersebut selepas pulang dari tempat kerjaku, akan tetapi ada kendala kecil yang menghambatku karena ada sedikit masalah internal yang membuatku wajib menyelesaikannya agar aku bisa pulang, dan alhasil Alhamdulillah semua problem itu terselesaikan di pukul 08:20 malam. aku pun bergegas pamit pulang dan langsung ku tancapkan gas motorku menuju ke Gedung Pernikahan tersebut karena Gedung Pernikahan biasanya akan selesai jam 09:00 malam. aku pun berhasil menghadiri Pesta Pernikahan sahabatku itu dengan menempuh waktu setengah jam karena di jalanan pun begitu banyak rintangan karena macet berkepanjangan, padahal jika tidak ada kendala hanya akan memakan waktu 15 menit saja karena jarak tepat kerjaku dengan Gedung tersebut tidak begitu jauh.

   Ada hal lain yang membuatku sedikit membuat hatiku malu dan merasa terkucilkan, ketika para sahabat-sahabatku dengan bangga membawa pasangan mereka masing-masing dan aku hanya sendiri dengan baju kerja dan jaket hitam lusuh duduk menyantap hidangan dan mencoba bertingkah cuek dengan keadaan sekitarku. Seperti anak-anak Alay pada umumnya, kami pun menyempatkan berfoto-foto ria sembari tertawa lepas seperti yang biasa kita lakukan ketika bersama di tempat kerja di waktu istirahat.



   Ada perjuangan besar hingga mereka dapat melakukan Peristiwa Suci karena Allah ini. Aku adalah sahabatnya yang memberinya motivasi walau aku tak bisa menyelamatkan Rumah tanggaku sendiri. aku hanya bisa berharap agar mereka tak mengalami hal yang seperti aku alami. Dan aku sangat yakin hal itu, karena Aku tahu perjuangan mereka. Aku tahu pahit manis mereka hingga bisa seperti ini. Hingga aku yakin In Shaa Allah mereka berdua dapat betul-betul memaknai Arti dari sebuah Pernikahan karena Allah SWT. Hal itu menjadi pelajaran besar bagi diriku pribadi, bahwa berjuang bersama itu lebih indah karena kita akan tahu susahnya melepaskan karena dari awal mereka bangun susahnya pertemuan yang berakhir indah.


   Senyum yang mereka perlihatkan adalah bukti perjuangan cinta yang sebenarnya. akan indah jika moment itu dapat kita rasakan setelah kerikil tajam kita lalui.



   Mungkin kita bertanya, apa hubungannya isi artikel ini dengan judulnya? dan inilah ceritaku,..
ada fenomena yang mebuatku sedikit canggung dan merasa sedikit sedih dan kecewa pada diri ini ketika kami semua berfoto-foto ria bersama pasangan mereka masing-masing,.. dan aku HANYA DI TEMANI SEPOTONG SEMANGKA!



#Selamat berbahagia sobat, perjuanganmu tak sia-sia! Adat tak bisa menghalangi niat baikmu!