Selasa, 20 September 2016

Selamat tidur bidadariku!

   Aku datang hanya ingin menghapus air matamu, karena aku tahu bagaimana dinginnya di guyur hujan yang berkepanjangan!

   Izinkan aku mengusap butiran bening yang terlanjur jatuh dan tak terbendung membasahi pipimu, karena aku hanya ingin melihatmu dapat menatap indahnya mentari saat pagi.

   Biarkan sekejap aku menghiburmu, dengan tingkah konyolku yang dapat mengembalikan senyum mu yang pernah hilang. Aku tak meminta apapun dari semua ini, karena tugasku hanya membuatmu bahagia.

   Dan jika senyum yang selama ini kau rindukan hadir dan pelangi telah mewarnai duniamu kembali ketika hujan badai berlalu, di situlah aku pamit...

   Aku tahu hidup ini singkat, maka dari itu dengan singkatnya waktu semua kan berlalu, entah kau mengerti atau tidak? entah kau ingin tetap menikmati mentari, ataukah kau masih ingin bermain di padang ilalang yang begitu luas?!

   Di sini aku akan menjagamu, hingga senja hadir di penghujung lelahmu, saat kau ingin menikmati malam, aku siap menjadi bintang yang jatuh memberi pancaran sinar yang menjulang sebentar... dan terus menghilang!

   Apa kabar bidadariku? apakah kau masih menunggu Bintang yang sama tuk jatuh kedua kalinya? sampai menunggu pagi takkan ada yang bisa terganti, kecuali Ridho Ilahi!

   Kini, kita tinggal menunggu keajaiban, yang datang menggoreskan tinta dalam cerita indah atau lembaran kusam penuh kenangan! entahlah?!

   Setelah tugasku usai, aku hanya bisa bericap...

   Selamat tidur bidadariku?!


#Post.X.sajak.senja!

Sabtu, 10 September 2016

Bintang Jatuhku

   Sejenak aku terdiam, lalu tersenyum tatkala memandang dinding langit yang bertaburan bintang malam itu, seketika ku lihat bintang jatuh begitu indah tepat di depan mataku. Senyum penuh kebahagiaan terpancar dari wajah ini melihat hal terindah di depanku walau hanya sekilas.

Tak ingin ku lupakan begitu saja, seakan kejadian yang baru saja ku alami ini membuatku ingin menyimpannya dalam hati dan berharap besok malam akan ada lagi...

   Walau hanya sekelip mata memandang, aku hanya dapat bergumam...

   Aku hanya bisa menatapnya sebentar, hanya sekilas dan kemudian menghilang! Dalam hati ini berkata:

   "Mengapa setiap keindahan hanya selalu datang sekejap memberi cahaya kebahagiaan, lalu lenyap dan pergi begitu saja menyisahkan kenangan?".

   Malam berikutnya dengan penuh semangat dan harapan, aku pun duduk manis di teras rumah, berharap salah satu dari lentera malam itu kembali membelah kegelapan dan memancarkan nuansa yang berbeda di sepanjang mata memandang ke langit yang begitu sunyi terbungkus sepi...

   Lelah menunggu. Moment indah itu tak kunjung datang, bahkan bulan pun malu dan hanya bersembunyi di balik kabut malam melihatku menunggu ketidakpastian yang di balut penantian, hingga cakrawala terbangun kala Fajar berteriak lantang...

   "Hai bocah ingusan! untuk apa kau menunggu sesuatu yang tidak pasti? berhentilah bermimpi, karena sebentar lagi mentari akan menyinari hari!".

   Aku pun tidak patah semangat. Malam berikutnya ku katakan kepadanya, sosok gadis sederhana yang melebihi indahnya bintang jatuh. Ku ceritakan 'Kisah satu malamku' itu kepada Bidadari yang kini hinggap di hatiku seraya menatap matanya dengan penuh harapan yang terpendam...

   "Aku sudah pernah melihat bintang jatuh yang begitu indah di malam yang dingin seperti ini. Jika beruntung, kamu akan tahu betapa bahagianya aku pada saat itu..."

   DIA pun beranjak dan berdiri di balik jendela menatap keluar. Dengan tatapan tajam melirik setiap jengkal pandangannya. Tak ada satupun cahaya yang menerangi hamparan langit. DIA pun berkata dengan nada kecewa:

   "Aku hanya melihat langit gelap, tak ada ku lihat bintang jatuh malam ini?!".

   DIA pun berpaling dan pergi begitu saja...

Aku hanya bisa menatapnya sebentar, hanya sekilas dan kemudian menghilang! Dalam hati ini berkata:

   "Mengapa setiap keindahan hanya selalu datang sekejap memberi cahaya kebahagiaan, lalu lenyap dan pergi begitu saja menyisahkan kenangan?".

   Sampai kapanpun kau takkan menemui.y karena kaulah Bintang jatuhku...


#Post.VIII.Catatan_Si_Bocah_Ingusan!